“Untuk Ayah” adalah sebuah ungkapan perasaan terdalam untuk mengenang Ayah kita. Di sisi ini, kita tahu bahwa beliau bukan pula orang yang sempurna sebagai manusia. Namun, kita pada akhirnya tetap akan menyayanginya dan berkata “bahwa akhir adalah sebuah penghormatan.” Mungkin akan berbeda-beda sikap kita pada Ayahanda. Tapi, jauh di lubuk hati, kita tahu bahwa kita tak dapat memupus jejaknya. Biarlah apa yang sudah tergoreskan itu tetap jadi kenangan yang berharga untuk kita.
In memoriam of Abdullah Faqih ( Father of M. Riza Hanafi)
Saat sedang unggah lagu ini, terdengar kabar kalau Zulfikar Ali Imran, paman sekaligus teman diskusi saya juga meninggal. Semoga diberikan kedamaian untuknya, dan lagu ini jadi pengantar terbaik untuk menyampaikan penghormatan terakhir saya. _/|\_