galau aletheia

mata ilalang itu jatuh

nampak helai demi helai

di tengah gurun aletheia

bergemericik nilai-nilainya lembut

lalu timbul tenggelam

dalam bayang nisan-nisan sunyi

sementara …

jeram kabut berjela-jela

di kaki gunung galunggung

reot-reotnya bilik bambu kuning

dalam harpa ujung kehampaan

tinggal mendekam relung cahaya

tak terlukiskan …

kebisuan ini beranak pekak

mengusung debu-debu hitam pinggir kali

tetapan sisi temaram yang bersemi

tak tergores …

lentik jari-jari semu

ya Allah … mestikah ini terus terucap ?

cintaraja, 14 agustus 1997

: aletheia, tak tersembunyi (Yunani Kuna) menurut Heidegger, ini dapat dimaknai pula sebagai “sesuatu yang benar“ atau “kebenaran“