segenggam kabar datang
tak secepat yang sekarang ada di media sosial
atau bahkan melalui obrolan telepon pintar
ia ingin mengetukmu pelan
hingga menusuk ke jantung hati
tetapi apakah ini?
apakah ‘kau sendiri yang datang?
ini seperti pergulatan dalam senyap
merangkai ingatan di ujung gantungan
ketika sebuah lajur ditegakkan
‘ku bertanya di setiap sempat
tapi jawab selalu lepas
tandas, bagai satu mangkuk mie
saat lapar di pinggir jalan
bunyi kereta menderu
ketika ‘ku coba menangkap pesanmu
denting piano di balik pintu
malah lebih jelas untukku
ini aneh
kenapa kelebat makna itu terus bergumam?
‘ku ingin mendengarmu
dalam lembut
pada keheningan
di larut malam
ketika setiap jiwa pergi bermimpi
tapi,
lagi-lagi tak ada
bahkan suara pun tak lekat
seiring malam tambah pekat
apakah mungkin
‘kau datang dalam lipatan kertas
terselip saat buku bertumpuk tak jelas
bahkan istriku juga tak merasa
menemukanmu dalam rapinya meja
boleh jadi
‘ku sudah mendapatkannya
pada batas ketaksadaran
depok, 25 Juli 2020